Photobucket

salam ukhwah kepada semua,salam perkenalan dan salam persahabata...

Bismillahirahmaanirrahiim

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Alhamdulillahi Rabbil A’laamiin,Pertama Sekali Kita Panjatkan Puji Kesyukuran Kita Kepada Allah Swt, Yang Telah Melimpahkan Rahmat Dan Hidayahnya Kepada Kita,Sehinggalah Kita Dapat Mengetahui Haq Dan Bathil,Halal Dan Haram. Juga Pada Saat Ini Kita Masih Lagi Diberikan Kesempatan Untuk Hidup Dimuka Bumi Ini.

Keduanya , Selawat Dan Salam Kita Curahkan Kepada Junjungan Besar Nabi Mhammad Saw, Juga Segenap Kepada Ahli Keluarganya,Para Sahabat-Sahabatnya , Para Tabi’in Tabi’ahum Waman Tabi’ahum Bi Ihsanin Ila Yaumiddin,Para A’lim Ulama’ , Al,Ulama’ Warosatul Anbiya’, Dan Juga Kepada Semua Pejuang Agama Yang Telah Memperjuangkan Agama Allah Ini ,Sehinggalah Sampai Kepada Kita, Yang Masih Lagi Mendapat Cebisan-Cebisan Agama Ini. Atas Semua Amal Soleh Mereka,Niat Baik Mereka , Perjuangan Mereka, Kita Syukuri Dan Kita Doakan Semoga Allah Membalas Jasa Baik Mereka Dengan Balasan Yang Lebih Baik. Aamiin..

Rabu, 3 Ogos 2011

Serangan Budaya / Pemikiran ( الغزو الفكري)




Ghazwul Fikri

Seorang wanita bertudung labuh kelihatan sedang bersemangat mengajarkan sesuatu
kepada murid-muridnya. Dia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya
ada sebatang kapur, dan di tangan kanannya pula ada sebiji pemadam.  guru berkata, "Saya ada satu
permainan...

Begini caranya, di tangan kiri saya ini ada kapur, dan di tangan kanan ada pemadam. Jika saya angkat kapur ini, maka berteriaklah kamu wahai murid "Kapuuuuurrr.!", jika saya mengangkat pemadam ini, maka berteriaklah "Pemadaaaaammm!"

Murid muridnya pun memahami akan permainan guru mereka dan mengikutinya. Lalu guru itu berganti-ganti mengangkat diantara tangan kanan dan kirinya, semakin lama semakin cepat... Beberapa saat kemudian  guru tadi seraya berkata,

"Baiklah.. sekarang perhatikan. Jika saya mengangkat kapur, maka kamu semua berteriaklah "Pemadaaaammm" ,
jika saya angkat pemadam, maka semua berteriaklah "Kapuuuuurrr!".

Dan dijalankanlah aktiviti seperti tadi, sudah pasti munid-munid kebingungan  dan sangat susah untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka boleh mengadaptasikan kembali, dan tidak lagi susah menyebutnya.. Selang beberapa saat kemudian, permainan berhenti ,, lalu guru tadi tersenyum kepada murid-munidnya…. Hehehe

"Murid-murid, begitulah kita umat Islam. Pada mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas dapat membezakannya. Namun kemudian, musuh-musuh kita (yahudi nasrani) memaksa kita melalui pelbagai cara untuk memutar-belitkan sesuatu, kemudian yang haq menjadi bathil dan yang bathil menjadi haq. Pertama-tama mungkin susah bagi kita menerima hal tersebut, tapi kerana terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat-laun pun kita terbiasa dan terpengaruh dengan hal itu. Dan kita mula mengikutinya. Musuh-musuh kita tidak pernah berhenti memutar-belit nilai-nilai tersebut".

"Hubungan bebas antara lelaki dan perempuan  tidak lagi menjadi sesuatu yang agak penting, perzinaan pula  tidak lagi menjadi persoalan,
pakaian mini menjadi hal yang lumrah, sex before married menjadi suatu
hiburan, bertudung  tapi telanjang jadi mode, materialist dan permisive
kini menjadi suatu gaya hidup pilihan,dan lain lain."

"Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disedari, kamu semua sedikit demi sedikit
menerimanya. faham?" tanya Guru kepada murid-munidnya. "faham Cikgu..." ^_^


"Baiklah permainan kedua..."

Kemudian Guru tersebut meletak al-Quran di tengah-tengah karpet."Baiklah, sekarang kamu berdiri di luar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang berada di tengah karpet tanpa memijak karpet?"

Murid-muridnya berfikir habis-habisan... Ada yang punya alternatif dengan tongkat, kayu dan
lain-lain. Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, "baiklah, gulung karpetnya,
dan ambil Qur'annya... kan memenuhi syarat, tidak menginjak karpet."

"Murid-murid sekalian, begitulah umat Islam dan musuh-musuhnya. . Musuh-musuh islam tidak akan menginjak-injak kita dengan secara terang-terangan. .. Kerana tentu kita akan menolaknya mentah-mentah. Budak nakal pun tidak akan rela kalau Islam dihina di hadapan mereka. Tapi musuh akan menggulung kita perlahan-lahan dari belakang, sehingga kita tidak sedar."

"Jika seseorang ingin membangun rumah yang kuat, maka tiangnya perlu kukuh dan kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau membongkar tiangnya terlebih dahulu, sudah semestinya hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dahulu, kerusi dipindahkan dahulu, almari diasingkan dahulu satu persatu, baru rumah dihancurkan" .

"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita... mereka tidak akan menghantam secara terang-terangan, tapi mereka akan perlahan-lahan menarik kita. Dimulai dari perangai kita, cara hidup kita, model pakaian kita, dan lain-lain, sehingga walaupun kita muslim, tapi kita telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara  mereka... Dan itulah yang mereka inginkan."

"Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran). Dan inilah yang
dijalankan oleh musuh musuh kita... Paham tidak wahai murid-murid?"

"Kenapa mereka tidak berani secara terang-terangan menginjak-injak Islam, Cikgu?"
tanya mereka.

"Sesungguhnya dahulu mereka secara terang-terangan menyerang islam, contohnya, Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi..."

"Begitulah Islam... Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sedar,
akhirnya roboh sama sekali.. Tapi kalau diserang serentak terang-terangan, mereka akan
bangkit serentak, baru mereka akan sedar."

faham murid-murid?" "faham Cikgu.."

"Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdoa
dahulu sebelum pulang..."
J


Matahari bersinar terik tatkala anak-anak murid itu keluar meninggalkan tempat
belajar mereka dengan fikiran masing-masing di kepalanya.

Semoga bermanfaat dan barokah
جزا كم الله خيرا

Tiada ulasan:

Catat Ulasan